Info Budaya : Budaya Indonesia salah satu kebudayaan yang sangat unik, karena jumblah suku yang banyak dan bahasa yang beragam, sehinga kita sangat perlu menjaga kebudayaan tersebut agar tetap terjaga paling tidak tergerus oleh perkembangan kebudayaan.
Kebudayaan manusia antara lain terdiri dari kepercayaan, tradisi, semua itu bagian dari masyarakat yang dilewati dari satu generasi ke generasi lain. Kebudayaan diwujudkan dengan cara yang berbeda seperti dalam pekerjaan, pakaian, arsitektur, kerajinan, sejarah, budaya, bahasa, pendidikan, tradisi, kegiatan mengisi waktu luang, kesenian. dan kesukaran lainnya.
Proses pengembangan kebudayaan dan terpengaruhnya kebudayaan asli akan membuat kebudayaan tersebut utama beradaptasi dengan perubahan zaman. Seperti halnya dalam proses dalam kepariwisataan diakibatkan karena terjadi kontak antara dua pendukung kebudayaan yang mempunyai kebudayaan yang berbeda pula. Dalam proses, kedua masyarakat ini mulai berubah dan membentuk budaya baru.
Pengunjung yang datang ke sebuah daerah dapat menikmati makanan tradisional dari daerah tersebut dan ketika kembali ke tempat asal mereka kadang- kadang membuat makanan yang sama seperti yang telah mereka makan selama liburan.
Masyarakat setempat juga sering mempunyai keinginan untuk meniru pakaian turis yang datang, yang pernah mereka lihat. Proses kebudayaan saling meminjam atau saling mempengaruhi tersebut melahirkan suatu produk budaya baru.
Baca : Jelajah pusaka Sejarah di Ranu Klakah
Biasanya penerimaan ini terjadi ketika kebudayaan yang mempengaruhi lebih kuat dari kebudayaan lokal yang dipengaruhi. Namun, ada pula kalanya ketika kebudayaan lokal yang lebih kuat mempengaruhi budaya impor. Pengaruh pariwisata terhadap kebudayaan ini dapat dilihat secara kasat mata di Bali, khususnya di sekitar pantai diseputar pulau dewata itu.
Baca : Kearifan Budaya Dari Sudut Pandang Filsafat
Dalam buku Ilmu Antropologi yang ditulis oleh Koentjaraningrat (1980 : 254), dalam kebudayaan kita dikenal proses difusi, akulturasi dan asimilasi. Proses difusi adalah persebaran manusia. Ilmu paleoantropologi telah memperkirakan bahwa makhluk manusia terjadi di suatu daerah tertentu di muka bumi , yaitu daerah sabana tropikal di Afrika Timur, sedangkan sekarang makhluk itu menduduki hampir seluruh muka bumi ini dalam segala macam lingkungan iklim.
Selain itu juga ada akulturasi, yaitu proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan satu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur- unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Baca : Dimenna Luwu Dimata Prof. Sardono dan Praktisi Seni Budaya
Sedangkan asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda- beda, saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan golongan-golongan tadi masing- masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing- masing berubah wujudnya menjadi unsur- unsur kebudayaan campuran.
Dalam proses-proses seperti yang disebutkan diatas yang menyebabkan terjadinya pergeseran kebudayaan, apakah kita menyalahkan proses pariwisata yang dikembangkan satu daerah?
Baca : 4 Kearifan Lokal di Sulawesi Setalan
Terlalu naif jika kita menyalahkan proses pariwisata yang dikembangkan oleh satu daerah, karena tanpa pengembangan pariwisatapun pergeseran budaya dapat terjadi, karena kemajuan tehnologi. Yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana perangkat pemerintahan dapat membentengi daerahnya sehingga tidak terjadi pergeseran kebudayaan. Misalnya suku Badui yang sangat selektif dalam menjaga agar kebudayaan mereka tetap bertahan.
Semoga hal terebut dapat menjadi bahan diskusi kita di info budaya.