
Info Budaya : Pemandangan Kebun Teh Malabar, bukan hanya memberikan keindahan alam seperti layaknya kebun teh yang kita ketahui, namun pemadangan di kebun teh Malabar menyimpan banyak sejarah.

Kebun teh terbesar ketiga di dunia ini ternyata ditemukan oleh Karel Albert Rudolf Bosscha, orang yang sama yang mendirikan ITB (waktu itu Technische Hogeschool) dan Observatorium Bosscha.
Keunikan lainnya di kebun teh ini adalah tanaman tehnya tinggi-tinggi, sekitar 3-5 meter tiap pohon. Bahkan ada yang lebih tinggi lagi. Dulu lahan ini adalah lahan pertama yang dijadikan kebun teh. Hingga akhirnya lahan ini sempat jadi penghasil bibit teh, namun sekarang tidak digunakan lagi, karena sekarang kebun teh menggunakan system stek.

Di tempat ini pemandangan hutan teh sangat indah, karena kita dapat berwisata dengan keluarga disini. Sambil mengenalkan sejarah Kebun Teh Malabar.
Di Kebun Teh ini juga sobat traveler dapat melihat makam Karel Rudolf Bosscha. Karel Albert Rudolf Boscha lahir di S’Gravenhage, Belanda. Ia tiba di Indonesia pada tahun 1887 dan mempelajari budidaya teh di Sinagar Sukabumi, Jawa Barat.

Baca : Saat Bule Yang Melestarikan Kebudayaan dan Kesenian Indonesia
Tahun 1896, ia diangkat menjadi manajer perkebunan Teh Malabar. Masyarakat di daerah kebun teh ini begitu mengagumi sosok Bosscha yang menurut mereka adalah seorang yang sangat rendah hati, penyayang binatang, dan peduli terhadap masyarakat yang membutuhkan misalnya mendirikan Sekolah Rakyat yang saat ini telah menjadi SD Malabar 4. Bosscha meninggal tanggal 26 November 1928, di pangkuan Suminta, seorang buruh perkebunan.

Kenapa Wisata di Kebun Teh Malabar mempesona karena anda akan melihat proses pembuatan teh. Bukan cuman itu saja pengetahuan sejarah mengenai kebun teh Malabar yang kita dpatkan saat berkunjung disini, museum kebun teh Malabar juga dapat menambah pengetahuan sobat.
Baca : Kearifan Budaya Dari Sudut Pandang Filsafat
Bosscha membangun sebuah rumah sederhana sebagai tempat tinggal dan anda akan diperlihatkan dengan arsitektur unik khas Belanda seperti jendela-jendela besar, perapian, taman yang sangat luas yang merupakan beberapa ciri khas dari rumah ini.
Arsitektur rumah ini begitu kental akan nuansa tua peninggalan Belanda, ditambah beberapa perabotan kuno yang nyaris menghiasi seluruh ruangan di sana seperti foto, kursi antik, bahkan Wisma Bosscha juga menyimpan piano antik yang masih bisa dimainkan.

Baca : 4 Kearifan Lokal di Sulawesi Setalan
Sobat Traveler begitu banyak rahasia mengenai teh yang anda dapatkan saat berkunjung di kebun teh malabar, dan registrasi masuknya pun relatif murah, Saat anda liburan masukkan dalam list anda Kebun Teh Malabar.