Sekilas Tentang Kota Palu
Info Budaya : Kata Palu berasal dari cerita rakyat tentang tumbuhan, Volo Vatumpalu atau bumbu yang menjalar. Demikian pula halnya dengan Kaili, nama suku asli yang mendiami Lembah Palu, juga berasal dari nama tumbuhan yang pohon Tiro Ntasi atau pohon Kaili. Pohon yang besar yang menjulang sebagai penanda daratan ini tumbuh dipesisir pantai antara daerah Kalinjo (Sisi Timur Kota Palu) dan Sigipulu (Sisi Selatan Kota Palu).
Kota Palu adalah Ibukota Propinsi Sulawesi Tengah yang memiliki luas wilayah 395,06 Km2 dan berada diketinggian antara 0 – 700 m dari permukaan laut. Kota Palu terbagi atas 4 Kecamatan dan 43 Kelurahan dengan jumlah penduduk menurut data tahun 2010 sebanyak 313.179 jiwa.
Penduduk Kota Palu ini terdiri dari beragam etnis, suku, ras dan agama yang hidup harmonis sehingga mencirikan Kota Palu sebagai Kota yang pluralistic dengan keberagaman Kultur warganya.
Kota Palu berada pada 0o,36” – 0o,56” Lintang Selatan dan 119o,45” – 121o,1” Bujur Timur serta berada di bawah lintang garis khatulistiwa dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 25 – 26 derajat Celcius dengan kelembeban udara 75 – 83 %.
Wilayah Kota Palu berbatasan dengan beberapa Kabupaten di Sulawesi Tengah, antara lain dengan kabupaten Donggala di bagian Barat, Kabupaten Parigi Moutong di bagian Utara dan Kabupaten Sigi di bagian Selatan.
Empat wilayah administrative ini yang regional membentuk pola hubungan secara ekonomi yang kemudian dikenal sebagai PALAPAS (Palu-Donggala-Parigi Moutong-Sigi)
Lansekap Kota ini berbentuk dari ceruk laut memanjang dari utara hingga barat yang membentuk teluk yang menawan, disisi barat dan timur terdapat barisan bukit dan pegunungan hijau yang indah.
Kota Palu dibelah oleh sebuah sungai yang mengalir dari arah selatan hingga bermuara ipesisir Teluk Palu dimana berdiri Jembatan Palu IV yang menjadi salah satu landmark kota ini. Ragam lansekap yang indah itu dapat dinikmati sekaligus diwaktu yang bersamaan di Kota Palu
Ke Kota Palu
Hanya membutuhkan waktu tepuh sekitar 2,5 Jam ke Kota Palu dengan menggunakan peswat terbang dari Jakarta. Dari bandara di kota-kota terdekat lainnya seperti Makassar dan Balikpapan, hanya dibutuhkan waktu sekitar 45 Menit.
Beberapa maskapai penerbangan yang bisa dijadikan moda transportasi udara ke Koa Palu adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, Sriwijaya Air, dan Merpati Airlines. Wisatawan yang ingin melanjutkan perjalnannya menuju ke Kabupaten lainnya di wilayah Sulawesi Tengah yang masih bertetangga dengan Kota Palu seperti Poso, Luwuk atau Buol, juga dapat menggunakan Pesawat Terbang.
Berbeda halnya dengan bandara dikota-kota lainnya yang jauh dari pusat kota, letak Bandara Mutiara Palu sekitar 3 – 5 km dari Pusat Kota dan hanya butuh waktu tempuh sekitar 5 – 10 menit.
Kota Palu juga dapat diakses melalui dengan kapal-kapal pelni yang melayani Air Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) . Penumpang Kapal Laut dengan tujuan Kota Palu tiba melalui pelabuhan Pantoloan yang berada di bagian utara.
Bagi wisatawan yang menyukai perjalanan laut, membutuhkan waktu 2 – 3 hari dengan menggunakan kapal laut ke Kota Palu dari beberapa pelabauhan laut di Pulau Jawa seperti pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) atau Tanjung Perak (Surabaya). Jika melalui pelabuhan Hasanuddin (Makassar), Semayang (Balikpapan), Nunukan (Kalimantan Timur) dan Bitung (Manado) dibutuhkan waktu tempuh selama 1 hari.
Kota Palu juga dapat dikunjungi dari berbagai tempat di Pulau Sulawesi melalui jalur transportasi darat dengan menggunakan mobil angkutan umum (bus). Butuh waktu tempuh sehari dari Makassar atau Manado, sekitar 15-17 jam jika dari Tana Toraja (Sulawesi Selatan) atau Gorontalo, dari Mamuju (Sulawesi Barat) butuh waktu sekitar 8 jam.
Hanya mmbutuhkan waktu sekitar 5-7 menit dari Terminal Mamboro di arah utara dan sekitar 5 menit dan Terminal Tipi untuk menuju ke pusat kota. Untuk jalan berkeliling di tengah kota Palu, wisatawan dapat memilih transportasi tradisonal dengan menggunakan Dokar.
