InfoBudaya.com – Candi Bahal merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang terletak di Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. Candi ini merupakan salah satu dari sejumlah candi yang tersebar di wilayah Sumatera Utara, yang semuanya merupakan peninggalan dari peradaban Sriwijaya.
Candi Bahal terdiri dari dua bangunan utama, yaitu candi induk dan candi anak. Candi induk merupakan bangunan yang lebih besar dan berukuran sekitar 10 x 10 meter dengan tinggi mencapai 20 meter. Sedangkan candi anak berukuran lebih kecil dengan tinggi sekitar 7 meter.
Baca : Apa Pergeseran Budaya merupakan ciri kemajuan?
Candi Bahal dibangun pada abad ke-11 oleh kerajaan Panai. Namun, setelah kerajaan Panai ditaklukan oleh kerajaan Sriwijaya, candi ini kemudian direnovasi dan diubah menjadi candi agama Buddha. Pada masa pemerintahan Kerajaan Samudra Pasai, candi ini juga dijadikan tempat untuk menyimpan tulang-tulang para raja.
Candi Bahal memiliki ciri khas arsitektur yang mirip dengan bangunan candi di Pulau Jawa, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Namun, Candi Bahal memiliki keunikan tersendiri, yaitu adanya hiasan relief yang terukir di dinding-dinding candi. Relief tersebut menggambarkan berbagai adegan kehidupan pada masa itu, seperti kegiatan pertanian, perburuan, dan perang.
Baca : Budaya Simbol suatu Negara/Daerah
Candi Bahal telah mengalami beberapa kali renovasi dan pemugaran oleh pihak yang berwenang untuk menjaga kelestariannya. Saat ini, candi ini telah menjadi objek wisata sejarah yang populer di Sumatera Utara. Selain itu, Candi Bahal juga menjadi saksi bisu dari kejayaan peradaban Sriwijaya yang pernah berjaya di wilayah Indonesia bagian timur.
Candi Bahal awalnya dibangun pada abad ke-11 oleh Kerajaan Panai. Namun, kemudian kerajaan ini ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya, yang menguasai wilayah tersebut pada saat itu. Oleh karena itu, Candi Bahal juga dikaitkan dengan pengaruh budaya dan agama dari Kerajaan Sriwijaya.
Candi Bahal terdiri dari kompleks candi yang terbuat dari batu bata merah. Kompleks candi ini memiliki beberapa bangunan, termasuk candi induk (utama) yang memiliki arca Buddha sebagai pusat perhatian. Selain itu, terdapat juga candi-candi kecil di sekitarnya.
Baca : BANK SAMPAH RUKMI
Keberadaan Candi Bahal menjadi bukti sejarah yang penting tentang keberadaan Kerajaan Sriwijaya di wilayah Sumatera Utara. Candi ini juga menjadi saksi bisu dari kejayaan dan kemajuan peradaban pada masa lalu. Selain itu, Candi Bahal juga menunjukkan keindahan arsitektur dan seni bangunan pada masa itu.
Saat ini, Candi Bahal menjadi objek wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan dan para pecinta sejarah. Pengunjung dapat mengagumi keindahan dan keunikan arsitektur candi, serta mempelajari sejarah dan budaya yang terkait dengan Kerajaan Sriwijaya. Upaya pelestarian dan pengembangan Candi Bahal terus dilakukan untuk memastikan warisan budaya ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.