Home Tokoh BANK SAMPAH RUKMI

BANK SAMPAH RUKMI

834
0
SHARE

DIBALIK QOLBU IBU IBU PKK RT 2 RW 8 PERUMAHAN, GUNUNG ANYAR EMAS SURABAYA. 

Infobudaya.com – Unjung unjung (dalam bahasa Jawa), saling mengunjungi adalah tradisi  yang telah lama di masyarakat Indonesia (Nusantara). 

Tradisi saling mengunjungi bertepatan pada hari Raya Idul Fitri dilakukan oleh berbagai kalangan tanpa sekat agama, strata sosial. 

Yang muda mengunjungi yang lebih tua dengan

misi kasih, menjaga persaudaraan, kerukunan, dan saling menghormati adalah utama. 

Ibu Ibu PKK yang tergabung dalam Bank Sampah RUKMI di wilayah perumahan Gunung Anyar emas Surabaya  berkegiatan aktif, memilah, memilih, sampah plastik hingga mendatangkan konstribusi bernilai ekonomi, dibalik kegiatan memilah, memilih, mengumpulkan sampah atau plastik, juga terdapat kesadaran dan pemahaman akan bahaya limbah plastik yang mencemari lingkungan bahkan telah membahayakan kehidupan sehari hari dan kesehatan tubuh kita.

Baca : Museum Kreweng – Museum alam yang bersejarah di Sidoarjo

Berbagai penyakit dapat timbul dalam tubuh kita karenanya. 

Gunung anyar secara geografis memang berdekatan dengan laut atau biasa disebut “memangku pantai” terletak diujung timur kota Surabaya, pasang surut air laut adalah pemandangan yang dapat dinikmati keindahannya bahkan juga yang tersisa tertinggal setelahnya. 

Mangrove mangrove yang ditanam berbagai tujuan demi lingkungan itu tidak jarang berubah menjadi hutan limbah karena sampah sampah yang tertinggal bagai jemuran. 

Baca : Ini Penyebab Rumah Adat Mamasa Berbeda

Kesadaran ekologis Ibu Ibu PKK yang tergabung dalam Bank Sampah RUKMI sungguh sesuatu sekali (setidaknya bagi saya pribadi).

Pertanyaan berikutnya, sampai kapan? 

Bagaimana dengan Nakkanak Mellenialnya yang kelak akan melanjutkan dan mewarisi semua itu?? 

Perbincangan ditengah Unjung unjung Idul Fitri 1444 H tahun 2023, saling memaafkan, Fitri kembali, terasa luar biasa sekali. 

Rasa hormat, takjub, tersisa dibenak hingga saur tiba.

Baca : Berkesenian Secara Mandiri Kok Bisa

Oh Surabaya, seringlah berbicara empat mata dengan mereka, dimasa yang lalu sudah kau lakukan itu, sehingga mata dunia terbelalak akan nilai kemerdekaan. 

Oh Surabaya berbicara empat mata dengan mereka, bukan hanya memilah, memilih sampah, dibalik Qolbu nya sejuta cinta dan masa depan terurai.

Sumber FB tokoh Theater Surabaya Cak Meimura

LEAVE A REPLY