Info Budaya – Saya (Gilang Ramadhan) jadi drummer mungkin memang karena ayah saya yang seorang seniman atau sastrawan, dan ibu yang seorang diplomat. Ayah saya yang adalah salah satu pendiri Taman Ismail Marzuki pada saat itu, memperkenalkan saya pada musik, dengan biola yang menjadi alat musik pertama saya.
Karena ibu saya ditempatkan di Eropa, maka kami sekeluarga hijrah ke sana, terkecuali ayah saya yang harus memimpin Taman Ismail Marzuki pada saat itu. Sewaktu saya tinggal di Perancis tahun 1973, saya suka main organ dan piano.
Lantas kakak saya juga suka berkecimpung dalam dunia musik dengan bermain band. Kami bersaudara bermain musik rock dengan mendengarkan Beatles dan Jimmy Hendrix. Saya mulai dengarkan permainan drum Ringo Starr, John Bonham dan musik Rolling Stones.
Karena ibu saya amat concern dengan dunia musik, kami dibelikan alat musik seperti organ, biola dan drums pada tahun 1974. Begitu saya duduk di drums, saya langsung bisa main. Saya merasa main drums itu lebih fun, dan akhirnya memilih menjadi drummer.
Beberapa lama saya tinggal di Eropa, saya balik ke Indonesia di usia 15 tahun, usia yang berbahaya bagi anak, karena pada usia ini, seorang anak bisa jatuh. Tidak lama kami tinggal di Jakarta, wah… saya bandel sekali pada saat itu.
Bolos sekolah karena ingin latihan band, boring banget sama pelajaran sekolah. Saya dan kakak saya suka sekali dengan band. Tiba-tiba ibu saya akan ditempatkan di Los Angeles. Pada saat itu pengungkapan “Los Angeles” mungkin sangat wow!, mungkin sekarang juga masih begitu, dan Jakarta belum seperti ini.
Walaupun saya pernah lama tinggal di Eropa, tapi mungkin karena Los Angeles tempatnya musik dan artis, jadi begitu sampai di airport, “wow!” . Amerika mobilnya masih besar-besar, tidak seperti sekarang. Kami melewati Hollywood Boulevard dan iklan-iklan band-band Rock. Wah…sudahlah, saya berpikir saya pasti tinggal disini.
Bayangkan saja umur 16 tahun disuguhkan Los Angeles, wah gila. Setelah itu ibu saya mencari sekolah musik atau paling tidak sekolah yang mengarah ke kesenian. Ada sekolah bernama Hollywood Profesional School, dengan banyak siswanya dari anak-anak bintang film atau yang kelak jadi professional musisi. Itu dari tingkat anak-anak kecil sampai level High school.
Baca : Drummer Besar Indonesia Gilang Ramadhan
Saya sekolah disana sampai jam setengah satu. Siangnya saya masuk di Los Angeles city college, music department. Saya belajar piano, musik lain-lain, tapi tetap yang lebih banyak saya pelajari adalah perkusinya.