Info Budaya : Orangutan salah satu primata yang dilindungi keberadaannya. Walaupun Orangutan di dilindungi oleh undang-undang namun tak jarang mereka masih sering jadi incaran kepunahan karena terjadinya pemanasan global dan penebangan hutan secara liar.
Menjaga kelestarian hutan tempat tinggal bagi Orangutan merupakan cara effektif untuk mempertahankannya dari kepunahan. Jargon yang sering kita dengar adalah pemanasan global, ya benar pemanasan global bukan Cuma menjadi ancaman bagi Orangutan tapi manusiapun terancam karena pemanasan global.
Kita tahu pemanasan global terjadi karena emisi gas rumah kaca, waluapun kita tahu bahwa emisi gas rumah kaca di butuhkan agar sebagian dari panas matahari yang sampai ke bumi dapat diserap dan bisa membuat bumi ini tetap memiliki panas yang ideal untuk membangun kehidupan di atasnya.
Namun seiring berjalannya waktu jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfir meningkat secara drastis. Emisi gas rumah kaca yang tadinya sebagian besar berasal dari alam, kini ditambah dengan emisi gas rumah kaca yang diproduksi oleh manusia melalui berbagai inovasinya.
Salah satu taman yang menjadi habitat Orangutan di Indonesia adalah Taman Nasional Tanjung Puting, taman ini dikelola oleh Balai Taman Nasional Tanjung Puting. Dengan status Taman Nasional dan cagar biosfer Taman Nasional Tanjung Puting ini dapat terjaga kelestariannya.
Di taman nasional ini adalah salah satu tempat konservasi Orangutan terbesar di dunia dengan populasi Orangutan kurang lebih sekitar 40 ribuan ekor, jadi saat traking ke sini tidak begitu sulit menemukan orangutan.
Hal tersebut menjadi salah satu daya tarik wisata di Indonesia, karena di taman nasional ini wisatawan dapat melihat orangutan yang hidup di habitatnya.
Di Taman Nasional Tanjung Puting ini terdapat beberapa ekosistem, yaitu hutan hujan tropis, dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan pantai dan hutan sekunder. Di taman nasional tanjung puting ini kita dapat melihat orang utan, bekantan, lutung merah, beruang, kancil, dan kucing hutan. Terdapat juga 200 jenis burung, 38 jenis mamalia, hewan liar lainnya dan sejumlah flora yang mendiami taman nasional ini. Disini merupakan pusat rehabilitasi Orangutan pertama di Indonesia.
Saat berkunjung ke Taman Nasional Tanjung Puting anda akan mendapatkan pelayanan yang benar-benar professional, mungkin karena sudah terbiasa kedatangan wisatwan asing sehingga terbiasa dengan dengan pelayanan tersebut.
Dengan mengendari Kapal Klotok sambal menyusuri sungai kita akan melihat orangutan ataupun moyet lainnya termasuk bekantan bergelantungan dari pohon ke pohon.
Baca : Wisata Jawa Timur, No 6 yang menegangkan
Sobat info budaya saat berkunjung ke Taman nasional tanjung Puting sebaiknya waspada dengan buaya disepanjang sungai yang disusuri, dan jangan lupa membawa lotion anti nyamuk, jadi liburan anda menjadi lebih aman. So tunggu apa lagi.. silakan siapkan perbekalan dan berkunjunglah ke Taman Nasional Tanjung Puting.