Info Budaya : Pergeseran masyarakat yang awalnya sosialistik menjadi materialistik menyebabkan pergeseran sosial yang terjadi masyarakat mempengaruhi proses kreatif dan konstelasi di masyarakat.
Ada tujuh unsur dalam kebudayaan yang mempengaruhi kehidupan bermasyarakat kita menurut Kuncaranigrat yaitu : agama, kesenian, pengentahuan, bahasa, organisasi sosial, mata pencaharian dan tehnologi.
Sedangkan menurut J.W.M Bakker mengarikan kebudayaan mempunyai ciri khusus
Ekteriorisasi yaitu manusia dengan daya budinya menertibkan alam menyebabkan terjadinya produk budaya yang integral sebagai hal, peristiwa, atau benda fisik.
Komunikasi adalah hasil daya budi (produk budaya) manusia tersedia untuk dipergunakan orang lain. Dalam kesatuan antar subjek secara dialog dengan saling menyumbang dan bertukar piker agar hasil semakin sempurna dan berfaedah.
Kontinuitas : Karya kebudayaan yang berlangsung terus-menerus, yang merupakan titik tolak lebih lanjut. Atau dengan kata lain diterima generasi dahulu dan diteruskan oleh generasi berikutnya.
Salah satu factor lain yang mempengaruhi Bergesernya Masyarakat Sosialistik Menjadi Masyakat Materialistik adalah lemahnya sistem peradilan. Karena hokum bias dijual belikan, akhirnya melahirkan produk baru yaitu lebih baik malu kehilangan harga diri yang penting bias kaya raya. Dalam istilah hokum dikenal dengan istilah Pemeo “ tak masalah berapapun uang yang keluar yang penting bias menang”
Pengaruh lainnya adalah media elektronik, lemahnya regulasi penyiaran sehingga terjadi degradsi moral dalam masyarakat. Masyarakat menjadi outopistik karena setiap hari disuguhi hidangan sinetron yang temanya selalu problematika sosial orang-orang kaya.
Bertolak belakang dari problematika orang kaya yang sering diangakt adalah mengekspos persolaan yang dihadapi rakyat miskin seperti bedah rumah, Indonesia Idol, Idola Cilik, Kontes Dangdut Indonesia, Indonesia mencari bakat dll.
Dalam kegiatan tersebut lebih condong mengangkat persoalan kehidupan mereka yang sedih, miskin atau aspek lainnya yang membuat penonton terharu sehingga mengirimkan dukungan, dibanding mengangkat kualitas yang seharusnya menjadi alat ukur dalam kegiatan tersebut.
Yaaa. Sepertinya emang begitu.
Setiap periode tahun ada pergeseran.
Baik budaya, kesenian dll.
Jadi dimaklumi aj.
Salam budaya