Jamasan Pusaka merupakan Upacara Adat Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Nganjuk yang bersifat Tradisi, Sakral, Ritual dan adiluhung.
Sebagai budaya bangsa, keberadaan Jamasan Pusaka ini selalu diupayakan kelestariannya bahkan ditingkatkan improvisasinya, sosialisasinya serta disesuaikan pelaksanaanya dengan perkembangan situasi serta kondisi pada saat ini.
Pelaksanaan upacara ini ditetapkan 3 macam hari pilihan yakni: Jum’at Legi, Jum’at Wage dan Senin Wage pada bulan Muharam (Syuro), bertempat di gedung Pusaka Desa Ngliman yang didahului oleh arak-arakan (Kirab).
Mengenal budaya Indonesia serta mengenal kearifan lokal, baik seni seperti alat musik, tari-tarian pakaian, seperti masyarakatnya, baik awal mula terbentuknya letak lokasi.
Kirab didahului oleh serombongan petugas yang terdiri dari Subha Manggala (Cucuk Laku) para prajurit pasukan pembawa Pusaka, Putri Domas serta pasukan dengan kesenian MungDhe yang semuanya itu menggambarkan prajurit Kerajaan pada saat itu.
Keberangkatan Kirab Pusaka diawali dari Makam Ki Ageng Ngaliman ke utara sampai gerdon terus kembali lagi sampai akhirnya ke Gedung Pusaka Baru. Ketiga pusaka yang diserahkan yaitu ; kendi, wayang dan senjata pusaka.