Info Budaya : Budaya merupakan pertahanan terakhir suatu bangsa, jadi harus terus dikembangkan, dan dipertahankan. Pemerintah sebagai penyelengara Negara harus menemukan formula yang tepat agar ciri bangsa Indonesia tetap dipertahankan.
Namun seiring berjalannya waktu alkulturasi budaya lokal dan budaya asing tidak bisa dibendung. Terjadi perpaduan dan menghasilkan kebudayaan baru. Misalnya dalam cara atau selera berbusana, musik dan kuliner.
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih di mana unsur-unsur budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang. Sedangkan menurut William A. Haviland, difusi adalah penyebaran kebiasaan atau sistem adat istiadat dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang lain.
Dalam hidupnya, manusia memiliki naluri untuk mengembangkan daerah kekuasaannya dengan melakukan migrasi atau perpindahan. Perpindahan tersebut berawal dari upaya manusia memenuhi kebutuhannya yang berkaitan dengan mata pencahariannya.
Dengan adanya migrasi (perpindahan manusia dari daerah satu ke daerah lain), maka terjadilah proses difusi, akulturasi, asimilasi, dan penetrasi budaya. Proses migrasi ini membawa dampak terhadap proses penyebaran kebudayaan dari satu daerah ke daerah lain.
Secara umum, pengaruh kebudayaan asing khususnya dalam bahasa, bukan menghilangkan bahasa lokal, namun justru memperkaya perbendaharaan kata dalam bahasa lokal tersebut. Banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari kata-kata bahasa asing yang telah diserap menjadi kosakata bahasa Indonesia.
Coba kita melihat lagi kebelakang dimana pengaruh Hindu sangat terasa dalam susunan negara dan pemerintah, terutama mengenai kedudukan raja-raja pada zaman dahulu yang dianggap sebagai keturunan dewa yang bersifat turun-temurun. Dengan masuknya Hindu, rakyat Indonesia dapat belajar membaca dan menulis dengan huruf Palawa dan bahasa Sanskerta.
Akibat pengaruh Hindu dan Buddha maka seni bangunan candi berkembang pesat, seperti dengan berdirinya Candi Borobudur, Prambanan, dan Mendut.
Selain itu, agama Islam juga banyak mempengaruhi masyarakat Indonesia. Hampir sebagian besar penduduk Indonesia terpengaruh budaya Islam. Bahkan di daerah Aceh, Banten, Cirebon, Demak, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Barat Islam berkembang pesat, terutama pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangsa Eropa di samping membawa pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi juga menyebarkan agama Kristen.
Jadi pertanyaan yang berkaitan dengan tulisan di awal adalah “Budaya merupakan pertahanan terakhir suatu bangsa” apakah satu negara bisa menolak masuknya kebudayaan asing? Mungkin dalam skala kecil masih bisa seperti kita ketahui suku Badui dalam, yang sampai saat ini tidak terkontaminasi dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat perkembangannya.
Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Bagaimana dengan sobat, apa ada yang salah dengan perkembangan kebudayaan di Indonesia?