Goa Margo Tresno terletak di desa Sugih Waras, kecamatan Ngluyu (± 35 km arah utara kota).

Goa yang dipercaya dapat mengembalikan keharmonisan hubungan rumah tangga bagi yang berdoa didalamnya ini, memiliki luas 15 x 50 m yang terhubung dengan Goa Lemah Jeblong. Di sekitar kawasan juga terdapat beberapa Goa lainnya yaitu : Gua Gondel, Gua Bale, Gua Pawon, Gua Omah dan Gua Landak.

Suasana alam di sekitar Gua Margo Tresno mempunyai panorama pegunungan yang cukup indah dan sejuk. Margo tresno dijuluki juga dengan Gua Lowo (Jawa : kelelawar), karena di dalam gua tersebut banyak dihuni oleh kelelawar.
Mengenal budaya Indonesia serta mengenal kearifan lokal, baik seni seperti alat musik, tari-tarian pakaian, seperti masyarakatnya, baik awal mula terbentuknya letak lokasi.
Margo tresno berasal dari legenda hidup kisah sepasang suami istri dari keluarga petani yang rajin, jujur dan sederhana bernama Joko Drono dan Yuwati.

Kehidupan rumah tangga nya tidak pernah rukun, setelah melakukan pertapaan selama 3 hari 3 malam di tengah hutan, Djoko Drono mendapatkan wangsit akan mendapatkan kebahagiaan dengan masuk ke Goa di desa Sugih Waras.

Sepasang suami istri tersebut kemudian masuk Goa sesuai dengan persyaratan yaitu hari Jumat Kliwon sebelum pukul 10 pagi hari. Keajaiban muncul, kedua sejoli tersebut keluar dari Goa dengan bergandengan tangan mesra, wajah berseri – seri dan dan selalu tersenyum.