Home Budaya Apa Itu Mitos Buyut Cili Sehingga Dipercaya Di Kemiran

Apa Itu Mitos Buyut Cili Sehingga Dipercaya Di Kemiran

6830
0
SHARE
Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Capture Youtube)
Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Capture Youtube)

Info Budaya : Berbicara masalah mitos merupakan suatu hal yang sangat menarik, sebab mitos selalu dipersepsikan dengan hal-hal yang berhubungan dengan takhayul atau alam supernatural yang kadangkala sulit dikaji secara rasional. Mitos seringkali dipertentangkan dengan rasionalitas.

Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Capture Youtube)
Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Capture Youtube)

Mitos atau dunia mitologi sudah ada di dunia ini sejak masa Prasejarah. Seperti yang diungkapkan oleh Elliade, bahwa mitos sangat mendominasi dalam kehidupan masyarakat yang archaic (kuno), karena mitos merupakan dasar kehidupan sosial dan kebudayaannya.

Di lain pihak, menurut Van Peursen bahwa mitos juga diartikan sebagai cerita yang dapat memberikan pedoman dan arah tertentu kepada sekelompok orang atau masyarakat.

Bagi masyarakat yang benar-benar masih mempercayai adanya mitos, maka mitos sering diyakini sebagai suatu pedoman atau dasar berpijak bagi sistem kelakuan, sehingga pada akhirnya mitos dapat mempengaruhi sistem nilai budaya yang dimilikinya. Dengan demikian, mitos dapat dikatakan memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat pendukungnya, di antaranya dapat menyadarkan manusia bahwa ada kekuatan gaib di luar jangkauan manusia.

Dalam hal ini mitos membantu manusia agar dapat menghayati daya-daya kekuatan tersebut sebagai suatu kekuatan yang dapat mempengaruhi dan menguasai alam maupun kehidupan manusia. Di samping itu, mitos juga berfungsi sebagai perantara antara manusia dan daya kekuatan alam. Sebagai penghormatan terhadap mitos beserta tokohnya, masyarakat pendukung mitos sering menyelenggarakan upacara yang bersifat sakral.

Dalam upacara tersebut terkandung berbagai lambang dan simbol yang pada intinya menunjuk kepada arah kekuasaan yang ada di atas dan kekuasaan yang berada di luar kekuasaan manusia (kekuatan transenden).

Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili  (Image Merdeka com)
Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Merdeka com)

Seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemiren yang menyelenggarakan berbagai upacara, pada dasarnya ditujukan kepada tokoh mitos iyalah Buyut Cili yang dianggap
sebagai penguasa atau dhanyang Desa Kemiren. Dalam kepercayaan masyarakat Kemiren, Buyut Cili dianggap sebagai cikal bakal yang telah membuka Desa Kemiren.

Masyarakat Desa Kemiren percaya, bahwa mereka berasal dari satu garis keturunan dengan Buyut Cili. Oleh karena itu Buyut Cili dianggap sebagai leluhurnya (Jawa: pepundhen). Buyut Cili dianggap memiliki kekuatan serta unsur-unsur tertentu yang dapat melegitimasikannya sebagai tokoh mitos, sehingga mendorong masyarakat pendukungnya ke arah ritualisasi.

Mengenai asal-usul Buyut Cili, beberapa sumber menyebutkan secara lisan. Pada waktu terjadi ‘geger Mataram’, datanglah pelarian suami-istri bernama Marjana dan Marni ke Kerajaan Macan Putih. Marjana semula adalah seorang prajurit Mataram yang melarikan diri dan mengungsi ke Blambangan. Setibanya di Blambangan, Marjana mengabdikan diri di Kerajaan Macan Putih.  Ketika itu kerajaan Macan Putih diperintah oleh Raja Tawang Alun yang memiliki piaraan macan putih.

Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Timurjawa com)
Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Timurjawa com)

Konon karena kesaktiannya, sang macan putih tidak mau makan daging hewan, melainkan hanya mau makan daging manusia. Untuk memberi makan macan piaraannya, setiap beberapa hari sekali Prabu Tawang Alun menyuruh prajuritnya ke desa-desa untuk mencari warganya yang cacat fisik, untuk kemudian diboyong ke istana.

Akan tetapi sekarang pohon itu sudah tidak ada dan yang tersisa tinggal batu nisan26 saja yang diyakini masyarakat sebagai makam Buyut Cili dengan isterinya. Setiap malam Senin dan malam Jumat banyak di antara masyarakat Kemiren yang melakukan ziarah ke makam Buyut Cili.

Bagi masyarakat Kemiren, mitos Buyut Cili merupakan simbol kekuatan kosmos. Mitos tentang Buyut Cili merupakan wacana sakral yang dihadirkan sebagai pusat dalam praktek-pratek religi mereka. Oleh karena itu, segala sesuatu yang berimplikasi kebaikan, baik secara personal (individu) maupun komunal (umum) selalu dimohonkan padanya.

Arwah Buyut Cili dipercaya dekat dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Bagi masyarakat Kemiren yang ingin hajatnya dapat terkabulkan harus melalui perantara Buyut Cili. Bahkan nama Buyut Cili sebagai pepundhen harus disebut pertama kali dalam rangka memulai sesuatu pekerjaan yang dianggap berat dan penting.

Ternyata mereka yang diboyong ke istana tersebut tidak pernah kembali. Terdengar desas-desus yang beredar bahwa mereka telah dijadikan santapan macan putih piaraan Raja Tawang Alun.
Pada suatu ketika isteri Marjana mendapat giliran terdaftar untuk diboyong ke istana, karena dianggap cacat fisik, bertubuh kecil, dan kurus.

Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Capture Youtube)
Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Capture Youtube)

Menghadapi keadaan demikian, Marjana dan isterinya lantas melarikan diri, menyingkir dari kerajaan Macan Putih. Menyingkir atau mengungsi, dalam istilah Using disebut ‘ngili’. Dalam perjalanan ngili sampailah di hutan lebat yang banyak ditumbuhi pohon durian dan kemiri.

Di sinilah Marjana dan isterinya babat alas untuk kemudian menjadikannya sebuah desa yang diberi nama Kemiren. Oleh karena Marjana pernah ngili dan dianggap sebagai cikal bakal yang telah membuka Desa Kemiren, maka keturunannya yang menempati Desa Kemiren memberi julukan Buyut Ngili dan akhirnya luluh dalam pengucapannya menjadi Buyut Cili atau Bo Cili. Di tempat ini pula Buyut Cili dan istrinya meninggal dunia dan dimakamkan.

Letak makam Buyut Cili berada di tengah-tengah sawah penduduk tepatnya di daerah Sukasari, dalam wilayah Kemiren Timur (Dusun Kedaleman). Sukasari adalah nama daerah yang dulunya terdapat pohon suka yang diyakini sebagai tempat bersemayamnya dhanyang Desa Kemiren.

Sebagai misal, saat akan menanam padi, panen, memasak santan kelapa untuk dijadikan minyak goreng, membangun rumah baru (termasuk rumah ibadah), memperbaiki rumah lama, hendak menikah, hendak melahirkan, hendak mengadakan hajatan, hendak memainkan musik atau menari, hendak memperbaiki jalan dan sebagainya. Semua itu disyarati dengan menyelenggarakan selametan di makam Buyut Cili.

Hal itu dimaksudkan untuk memohon perlindungan dari hal-hal yang bisa mengundang malapetaka. Masyarakat Kemiren percaya, bahwa roh Buyut Cili dapat meminjam tubuh (raga) seseorang untuk memberikan petunjuk-petunjuk dan keinginan-keinginan yang harus dipenuhi oleh warga baik secara umum maupun individu. Apabila petunjuk-petunjuknya tidak diindahkan maka Buyut Cili akan marah atau keinginan-keinginannya tidak terpenuhi diyakini akan terjadi suatu malapetaka.

Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Capture Youtube)
Info Budaya Indonesia Mitos Buyut Cili (Image Capture Youtube)

Baca : Heboh. Memperkenalkan Budaya Pamali dengan Game

Mitos Buyut Cili diyakini oleh masyarakat Kemiren sebagai mitos yang benar-benar terjadi dan dianggap sebagai suatu kebenaran. Masyarakat Kemiren menganggap mitos ini sebagai sesuatu yang sangat sakral dan keramat sehingga masyarakat merasa takut bila tidak menghormatinya. Hal itu diterimanya sebagai sesuatu yang positif, sehingga tidak perlu dipertanyakan kebenarannya. (DK-JATIM)

LEAVE A REPLY