Home Sejarah Ini Situs Pertirtaan Prabu Airlangga

Ini Situs Pertirtaan Prabu Airlangga

3788
0
SHARE
Image : Info Budaya Situs Condrogeni @nglimancom
Image : Info Budaya Situs Condrogeni @nglimancom

Situs Condrogeni terletak di desa Ngliman, kecamatan Sawahan, kawasan wisata Sedudo (± 2km sebelum air terjun Sedudo). Terdapat papan penunjuk dari jalan aspal menuju ke situs (± 3km) dengan waktu tempuh sekitar setengah jam perjalanan hanya dapat menggunakan kendaraan dua atau berjalan kaki.

Image : Info Budaya Situs Condrogeni @nglimancom
Image : Info Budaya Situs Condrogeni @nglimancom

Berjalan menuju ke situs Condro Geni melewati perkebunan mawar dan hutan pinus, di kejauhan juga tampak Air terjun Sedudo. Suasana sunyi dan magis begitu terasa, karena sangat jarang ditemui warga disekitar, ditambah aroma dupa yang menyengat hidung. Menurut warga sekitar, sesekali ditemukan alunan gamelan Jawa di sekitar situs, namun begitu mendekat, bebunyian tersebut menghilang.

Mengenal budaya Indonesia serta mengenal kearifan lokal, baik  seni seperti alat musik, tari-tarian pakaian, seperti masyarakatnya, baik awal mula terbentuknya letak lokasi.

Situs Condrogeni konon masih memiliki pertalian sejarah dengan Candi Ngetos. Condrogeni sendiri merupakan patih Raja Ngatas Angin, Raden Ngabei Siloparwoto. Konon, letak kepatihan Raden Bagus Condrogeni ini terletak sekitar 15 km dari Negeri Ngatas Angin yang sekarang terdapat Situs Condrogeni. Menurut warga sekitar Situs Condro Geni merupakan tempat pertirtaan Prabu Airlangga.

Image : Info Budaya Situs Condrogeni @nglimancom
Image : Info Budaya Situs Condrogeni @nglimancom

Situs Condrogeni terbagi menjadi dua bagian, satu berada di bawah, sedangkan satunya lagi berada di atas. Arca – arca di Situs Condrogeni sangat unik dengan bentuk yang mengarah ke arca Megalitik. Arca – arca Condrogeni kemungkinan peninggalan masa Kerajaan Majapahit akhir.

Selain arca, dulu di Situs ini terdapat talud, tapi sekarang sepertinya tertutup tanah dan tanaman sehingga tak kelihatan lagi. Selain itu, dulu juga terdapat banyak arca disini, entah sekarang musnah kemana semua arca itu.

Situs Condrogeni bagian bawah terdiri dari satu arca dwarapala, dua buah menhir atau tugu batu dan sebuah batu yang bentuknya menyerupai stupa. Arca dwarapala dibawah sini memiliki bentuk gemuk, mulut menyeringai dengan gigi taringnya yang tajam, rambut gimbal nan panjang, dan hidung yang besar.

Tangan kanannya memegang pedang polos tanpa ukiran, memakai kalung, gelang serta anting – anting dikedua telinganya. Arca disini dalam posisi jongkok dan memakai kain untuk menutupi daerah kemaluannya (seperti yang digunakan para pesumo).

Image : Info Budaya Situs Condrogeni @nglimancom
Image : Info Budaya Situs Condrogeni @nglimancom

Dari arca dibawah,terdapat sekitar dua buah umpak, sebuah menhir dan sebuah arca dwarapala. Arca dwarapala disini lebih ramping dan tinggi daripada arca yang ada dibawah. Arca tersebut memegang pedang berukir yang patah, memakai kain penutup kemaluan, memakai kalung dan memiliki payudara.

Bagian mata dan hidung arca melesak ke dalam dan tangan kanannya putus. Disamping arca ada sebuah pekuburan, dan arcanya sendiri dilingkari dengan pagar bambu seluas 3 x 8 meter. Beberapa lilin dan dupa nampak terlihat di depan arca, sebagai pertanda kalau tempat ini memang sering digunakan untuk bersemedi.

LEAVE A REPLY